Minggu, 02 Januari 2011

ETIKA UTILITARIANISME DALAM BISNIS

Etika Utilitarianisme Dalam Bisnis
Dikembangkan pertama kali oleh Jeremi Bentham (1748 -1832). Adalah tentang bagaimana menilai baik buruknya suatu kebijaksanaan sosial politik, ekonomi dan legal secara moral. Etika Utilitarianisme Dalam Bisnis dibagi menjadi 5 bagian, yaitu:
• Kriteria dan Prinsip Etika Utilitarianisme
Dari kriteria dan prinsip etika utilitarisme dibagi menjadi 3, yaitu:
• Pertama, MANFAAT
• Kedua, MANFAAT TERBESAR
• Ketiga, MANFAAT TERBESAR BAGI SEBANYAK MUNGKIN ORANG

• Nilai Positif Etika Utilitarianisme
Nilai positif Etika Ulitarianisme dibagi menjadi 3 bagian:
• Pertama, Rasionalitas.
• Kedua, Utilitarianisme sangat menghargai kebebasan setiap pelaku moral.
• Ketiga, Universalitas.
• Utilitarianisme Sebagai Proses dan Standar Penilaian
Utilitarianisme sebagai proses dan standar penilaian dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
• Pertama, etika utilitarianisme digunakan sbg proses untuk mengambil keputusan, kebijaksanaan atau untuk bertindak.
• Kedua, etika utilitarianisme sebagai standar penilaian bagi tindakan atau kebijaksanaan yang telah dilakukan.
• Analisa Keuntungan dan Kerugian
Dalam Etika Utilitarianisme, manfaat dan kerugian selalu dikaitkan dg semua orang yg terkait, shg analisis keuntungan dan kerugian tidak lagi semata-mata tertuju langsung pd keuntungan bagi perusahaan.
Analisis keuntungan dan kerugian dalam kerangka Etika bisnis:
• Pertama, keuntungan dan kerugian, cost and benefits, yg dianalisis tidak dipusatkan pd keuntungan dan kerugian perusahaan.
• Kedua, analisis keuntungan dan kerugian tidak ditempatkan dlm kerangka uang.
• Ketiga, analisis keuntungan dan kerugian untuk jangka panjang

• Kelemahan Etika Utilitarianisme
Dalam kelemahan Etika Ulitirianisme dapat dibedakan menjadi 6 kelemahan, yaitu:
• Pertama, manfaat merupakan konsep yg begitu luas shg dalam kenyataan praktis akan menimbulkan kesulitan yg tidak sedikit
• Kedua, etika utilitarisme tidak pernah menganggap serius nilai suatu tindakan pd dirinya sendiri dan hanya memperhatikan nilai suatu tindakan sejauh berkaitan dg akibatnya.
• Ketiga, etika utilitarisme tidak pernah menganggap serius kemauan baik seseorang
• Keempat, variabel yg dinilai tidak semuanya dpt dikualifikasi.
• Kelima, seandainya ketiga kriteria dari etika utilitarisme saling bertentangan, maka akan ada kesulitan dlam menentukan proiritas di antara ketiganya
• Keenam, etika utilitarisme membenarkan hak kelompok minoritas tertentu dikorbankan demi kepentingan mayoritas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar